Senin, 12 September 2011

120911

Kemana perginya semangat dan gairah?
Aku kini hanya berjalan tanpa arah.
Menyapu memori tentang saat yang indah
Saat dimana segalanya terasa mudah

Kadang aku berpikir untuk berhenti berjalan kedepan dan mulai untuk berlari ke belakang.
Saat kamu ada disini, walau hanya berbalas pandang.
Saat kamu disini temani aku bertualang.

Tapi serentak jiwa logis ku bertindak.
Sebelum aku lari kebelakang dan ditabrak.
Ditabrak realita yang sangat amat galak.
Diperolok Cinta buta yang sedang tergelak.

Jadilah kini, aku disini.
Tanpa jiwa, tanpa tawa.
Mencoba untuk merangkak kedepan.
Masih sesekali kutengok kebelakang.

Dibelakang masih ada kamu, yang buat aku tenang.

Lega


Aku belajar memahami cinta.
Apa yang datang, apa yang pergi..
Ketika ku terima, dan saatku memberi
Aku belajar mencintai cinta.           

Kesederhanaan dalam kerumitan warnanya
Ketenangan dalam kebisingan bisiknya
Aku mencintainya,
Setiap atomnya.

Raksasa, besar rasaku
Definisinya ku tak tau?
Mungkin ini memang cinta,
Yang awalnya kukira tak ada

Bisa saja terjadi dusta
Antara hatiku dan kepala
Namun terkadang,
Aku.. suka?

Jingga

Tiap senja aku terduduk menatap jingga
Tak kemana mataku tertuju pada satu wajah
Berlabuh dimata sayu,
muda warna cokelatnya

Hingar bingar dadaku bergetar
Jantungku berlari, terbang, pesta pora
Aku tersenyum, manis
Lekat mataku pada matamu

Jingga tak kunjung berakhir,
Aku tetap memandang, terawang
Warnamu seindah jinggaku
Jinggaku memuja dirimu

Genggamlah aku,
bukan tangan tapi jiwaku
Kecuplah aku,
bukan bibir tapi hatiku

Bawalah aku,
bukan badan tapi cintaku
Aku mencintaimu
seperti jingga cintai aku

Tiap senja, aku hilang
Tidak bersama jingga,
Kali ini
Bersama kamu..